SUPPOSITORIA
ILHAM MAULANA, S.FARM, APT
ILHAM MAULANA, S.FARM, APT
Pengertian
Suppositoria
·
FI EDISI
IV
Sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut dalam suhu tubuh.
Sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut dalam suhu tubuh.
Jenis-jenis
Suppositoria
·
Urethral Suppositoria (BACILLA, BOUGIES)
Digunakan lewat urethra, bentuk batang panjang antara 7 cm-14 cm
Digunakan lewat urethra, bentuk batang panjang antara 7 cm-14 cm
·
Rektal Suppositoria
Sering disebut suppositoria saja
Bentuknya peluru/torpedo dan digunakan lewat rektal atau anus
Beratnya menurut FI IV ±2 gram
Sering disebut suppositoria saja
Bentuknya peluru/torpedo dan digunakan lewat rektal atau anus
Beratnya menurut FI IV ±2 gram
·
Vaginal Suppositoria (OVULA)
Bentuk lonjong seperti kerucut, digunakan lewat vagina, berat umumnya 5 gram
Menurut FI IV berbahan dasar dapat larut/bercampur dalam air seperti PEG atau gelatin
Bentuk lonjong seperti kerucut, digunakan lewat vagina, berat umumnya 5 gram
Menurut FI IV berbahan dasar dapat larut/bercampur dalam air seperti PEG atau gelatin
Tujuan
Penggunaan Obat Suppositoria
- Suppositoria dipakai untuk pengobatan lokal,
baik dalam rektum maupun vagina atau urethra. Contoh :
haemorroid/wasir/ambeien
- Apabila penggunan obat peroral tidak
memungkinkan, seperti pasien mudah muntah, tidak sadar
- Efek kerja obat lebih cepat karena obat
diabsorpsi melalui mukosa rektal langsung masuk ke dalam sirkulasi darah
- Menghindari efek samping obat oleh enzim di
dalam saluran pencernaan & perubahan obat di dalam hepar (hati)
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Pembuatan Suppositoria
- Faktor fisiologis
Rektum mengandung sedikit cairan dengan pH 7,2 & keadaannya berlemak maka diutamakan terhadap obat yang mudah larut dalam lemak
- Faktor fisika-kimia
a.
Kelarutan
obat
b.
Kadar
obat dalam basis
c.
Ukuran
partikel
d.
Basis
(bahan dasar) suppositoria
Penggolongan
Bahan Dasar Suppositoria
·
Bahan dasar
berlemak
Contoh : Oleum
cacao (lemak coklat)
·
Bahan dasar yg
dapat larut dalam air
Contoh :
gliserin-gelatin, polietilenglikol (PEG)
·
Bahan dasar lain
Campuran Tween 61 85% dengan gliserin laurat
Persyaratan
Pemilihan Bahan Dasar Suppositoria
- Padat pada suhu kamar sehingga dapat dibentuk
dengan tangan atau dicetak tapi dapat meleleh/melunak pada suhu tubuh
- Tidak beracun & tidak menimbulkan iritasi
- Dapat bercampur dengan bermacam-macam obat
- Stabil dalam penyimpanan, tidak terjadi
perubahan warna, bau
- Kadar air cukup
- Memiliki bilangan asam, bilangan iodium &
bilangan penyabunan
Metode
Pembuatan Suppositoria
- Dengan
tangan
a. Hanya
dengan bahan dasar oleum cacao yang dapat dikerjakan atau dibuat dengan tangan
untuk skala kecil
b. Bila
bahan obatnya tidak tahan terhadap pemanasan
c. Metode
ini kurang cocok untuk iklim panas
- Dengan
kompresi
Metode ini menggunakan mesin otomatis dalam proses penuangan, pendinginan, dan pelepasan suppositoria. Kapasitas mesin bisa sampai 3500-6000 suppositorio/jam
Pemeriksaan
Mutu Suppositoria
- Penetapan
kadar zat aktifnya dan disesuaikan dengan yang tertera pada etiketnya
- Tes
titik lebur, terutama jika digunakan bahan dasar oleum cacao
- Tes
kerapuhan, untuk menghindari kerapuhan selama pengangkutan
- Tes
waktu hancur, PEG 1000 15 menit, Oleum cacao dingin 3 menit
- Tes
homogenitas