Saturday, September 5, 2015

EMULSI


EMULSI
ILHAM MAULANA S. FARM. APT 
Pengertian Emulsi (Emulsiones)

FI EDISI III
sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok



FI EDISI IV
sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk tetesan kecil

Kesimpulan Pengertian Emulsi
Emulsi dalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan pembawa yang membentuk butiran-butiran kecil dan distabilkan denganzat pengemulsi/surfaktan yang cocok

Komponen Emulsi (Emulsiones)
Komponen dari emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu;
  1. Komponen dasar adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam pembuatan emulsi, antara lain

  1. Komponen tambahan adalah bahan tambahan yang sering ditambahkan pada pembuatan emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
    contoh : bahan pengawet, antioksidan, pemanis, pewarna
Tipe Emulsi (Emulsiones)
Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase dalam ataupun luar, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
  1. Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air)
    Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air. Minyak sebagai fase dalam dan air fase luar.
  2. Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak)
    Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase dalam dan minyak sebagai fase luar.



Jenis-jenis Emulsi (Emulsiones)
  1. Emulsi Oral
    Umumnya emulsi tipe o/w, karena rasa dan bau minyak yang tidak enak dapat tertutupi, minyak bila dalam jumlah kecil dan terbagi dalam tetesan-tetesan kecil lebih mudah dicerna
  1. Emulsi Topikal
    Umumnya emulsi tipe o/w atau w/o tergantung jenis efek terapi yang dikehendaki. Sediaan yang penggunaannya di kulit dengan tujuan menghasilkan efek lokal
  1. Emulsi Injeksi
    Sediaan steril berupa larutan yang disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.Contoh : Vit. A diserap cepat melalui jaringan, bila diinjeksi dalam bentuk emulsi 

Kestabilan Emulsi (Emulsiones)
          Ketidakstabilan Emulsi
Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti dibawah ini :
 

Teori Terjadinya Emulsi (Emulsiones)
  1. Teori Tegangan Permukaan (Suirface Tension)
                                Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang disebut dengan daya kohesi. Selain itu molekul juga memiliki daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis yang disebut dengan daya adhesi.Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan.
                                Dengan cara yang sama dapat dijelaskan terjadinya perbedaan tegangan bidang batas dua cairan yang tidak dapat bercampur (immicible liquid). Tegangan yang terjadi antara dua cairan tersebut dinamakan tegangan bidang batas (interfacial tension).Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur. Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa elektrolit, tetapi akan berkurang dengan penambahan senyawa organik tertentu antara lain sabun.
Didalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan dan menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur.

  1. Teori Interparsial Film (Teori Plastic Film)
                    Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispers.Dengan terbungkusnya partikel tersebut maka usaha antara partikel yang sejenis untuk bergabung menjadi terhalang. Dengan kata lain fase dispers menjadi stabil.
    Untuk memberikan stabilitas maksimum pada emulsi, syarat emulgator yang dipakai adalah :
  1. Dapat membentuk lapisan film yang kuat tapi lunak
  2. Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispers
  3. Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua permukaan partikel dengan segera
  1. Teori Electric Double Layer  (lapisan listrik ganda)
                                Jika minyak terdispersi kedalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya akan bermuatan yang berlawanan dengan lapisan didepannya. Dengan demikian seolah-olah tiap partikel minyak dilindungi oleh dua benteng lapisan listrik yang saling berlawanan. Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak yang akan menggandakan penggabungan menjadi satu molekul besar. Karena susunan listrik yang menyelubungi setiap partikel minyak mempunyai susunan yang sama. Dengan demikian antara sesama partikel akan tolak menolak dan stabilitas emulsi akan bertambah. Terjadinya muatan listrik disebabkan oleh salah satu dari ketiga cara dibawah ini:
a. Terjadinya ionisasi dari molekul pada permukaan partikel
b. Terjadinya absorpsi ion oleh partikel dari cairan disekitarnya
c. Terjadinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya

  1. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge)
    Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni :
  1. Kelompok hidrofilik, yakni bagian dari emulgator yang suka pada air.
  2. Kelompok lipofilik, yakni bagian yang suka pada minyak.
                Masing-masing kelompok akan bergabung dengan zat yang disenanginya sehingga emulgator seolah-olah menjadi tali pengikat antara air dan minyak. Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama, dikenal dengan istilah HLB (Hydrophyl Lipophyl Balance) yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok lipofil dengan kelompok hidrofil Semakin besar harga HLB semakin banyak kelompok yang suka pada air, artinya emulgator lebih mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya.





 Tabel. Kegunaan emulgator berdasarkan  harga HLB-nya

HARGA HLB
KEGUNAAN
1-3
Anti foaming agent
4-6
Emulgator tipe w/o
7-9
Bahan pembasah (wetting agent)
8-18
Emulgator tipe 0/w
13-15
Detergent
10-18
Kelarutan (solubilizing agent)














Emulgator dan jenis-jenisnya
Zat pengemulsi (emulgator) merupakan komponen yang ditambahkan untuk menstabilkan dengan cara menempati antar permukaan antar fase dalam dan fase luar dan juga mengurangi tegangan  antarmuka , serta meningkatkan proses emulsifikasi selama pencampuran .Dalam pemilihan emulgator harus memenuhi beberapa syarat yaitu :
ü  Emulgator harus dapat bercampur dengan komponen-komponen lain dalam sediaan
ü  Emulgator tidak boleh mempengaruhi stabilitas dan efek terapeutik obat
ü  Emulgator harus stabil, tidak boleh terurai dan bersifat toksik
ü  Mempunyai bau , warna , dan rasa yang lemah
Emulgator dapat dibagi menjadi dua kelompok menurut asalnya yaitu :
  1. Emulgator alam
  1. Emulgator buatan

  1. Emulgator alam dari tumbuh-tumbuhan
  1. Gom arab
    Sangat baik untuk emulgator tipe O/W dan untuk obat minum. Emulsi yang terbentuk sangat stabil dan tidak terlalu kental.Untuk membuat corpus emulsi diperlukan air 1,5x berat gom, diaduk keras dan cepat sampai putih, lalu diencerkan dengan air sisanya.
  1. Tragacanth
    Tragacanth dalam air sangat kental sehingga untuk memperoleh emulsi dengan kekentalan yang baik hanya diperlukan tragacanth sebanyak 1/10 kali gom arag. Emulgator ini hanya bekerja pada pH 4,5-6.Untuk membuat corpus emulsi diperlukan air 20 kali berat tragacanth.
  1. Agar-agar
    Emulgator ini kurang efektif apabila dipakai sendiri. Umumnya zat ini ditambahkan gom arab untuk menambahkan kekentalan dari emulsi.Untuk membuat corpus emulsi agar-agar dilarutkan dengan air mendidih, kemudian didinginkan pelan-pelan sampai suhu tidak kurang dari 45°C (bila suhunya kurang dari 45°C larutan agar-agar akan membentuk gel).
  1. Chondrus
    Sangat baik dipakai untuk emulsi minyak ikan karena dapat menutupi rasa dari minyak tersebut .Cara membuat corpus emulsi sama dengan agar-agar.
  1. Emulgator alam dari hewan
  1. Kuning telur
    Kuning telur mengandung lecitin dan kolesterol yang baik untuk emulgator tipe o/w. kuning telur mampu mengemulsikan minyak lemak 4x beratnya dan minyak menguap 2x beratnya.
  1. Adeps Lanae |
    Zat ini banyak mengandung kolesterol merupakan emulgator tipe w/o dan banyak digunakan untuk pemakaian luar. Penambahan emulgator ini akan menambah kemampuan minyak untuk menyerap air. Dalam keadaan kering dapat menyerap air 2x beratnya.
  1. Emulgator alam dari tanah mineral
  1. MagnesiumAluminium Silikat/Veegum
    Merupakan emulgator tipe o/w dan pemakaian yang lazim sebanyak 1%. Emulsi ini khusus untuk pemakaian luar
  1. Bentonit
    Dapat menyerap sejumlah besar air sehingga membentuk masa seperti gel. Untuk tujuan sebagai emulgator dipakai sebanyak 5%



Cara Pembuatan Emulsi
Cara Pembuatan Emulsi



Metode Pengujian Emulsi
Metode Pengujian Emulsi
  1. Cara pengenceran
    Emulsi dapat diencerkan hanya dengan fase luarnya, cara pengenceran ini
    hanya dapat digunakan untuk sediaan emulsi cair. Jika ditambahkan air emulsi
    tidak pecah maka, tipe emulsi M/A. Jika pecah maka tipe emulsi A/M
  1. Cara Pewarnaan
  • Emulsi  + larutan Sudan III dapat memberi warna merah pada emulsi tipe w/o karena larutan Sudan larut dalam minyak
  • Emulsi + larutan metilen blue dapat memberi warna biru pada emulsi tipe o/w karena metilen blue larut dalam air

  1. Penggunaan Kertas Saring
    Emulsi diteteskan pada kertas saring jika meninggalkan noda maka tipe
    emulsi A/M jika tidak meninggalkan noda / transparan maka tipe emulsi M/A
  1. Cara Flouresensi
    Minyak dapat berflouresensi dibawah cahaya lampu UV, emulsi M/A flouresensinya berupa bintik-bintik, sedang emulsi A/M flouresensinya sempurna.
  1. Hantaran Listrik
    Emulsi Minyak dalam Air (M/A) dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion dalam air.Sedangkan tipe emulsi Air dalam Minyak A/M tidak
    dapat menghantarkan arus listrik.



Kelebihan dan Kekurangan Emulsi

 

0 komentar:

Post a Comment