Saturday, December 5, 2015

SIRUP

SIRUP
   Pengertian Sirup
 FI EDISI III
sediaan cair berupa larutan yang mengandung sukrosa. Kecuali dinyatakan lain kadar sukrosa tidak kurang dari 64% & tidak lebih dari 66%
FI EDISI IV
Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi

    Komponen Sirup 
ZAT AKTIF
Yaitu zat utama/zat berkhasiat dalam sediaan sirup
PELARUT
Yaitu cairan yang dapat melarutkan zat aktif atau biasa disebut zat
pembawa
PEMANIS
Yaitu ditambahkan untuk memberikan rasa manis pada sirup
ZAT PENSTABIL
Yaitu untuk menjaga agar sirup dalam keadaan stabil
PENGAWET
Yaitu untuk menjaga agar sirup tahan lama dan tetap stabil dalam penyimpanan
yang lama

  Jenis-jenis Sirup 
SIRUP SIMPLEKS
Mengandung 65% gula dalam larutan nipagin 0,25% b/v
SIRUP OBAT
Mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan da
digunakan untuk pengobatan
SIRUP PEWANGI
Tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau zat penyedap lain.
Tujuan pengembangan sirup ini adalah untuk menutupi rasa tidak enak dan bau obat
yang tidak enak

   Pembuatan Sirup
Kecuali dinyatakan lain dibuat sebagai berikut : buat cairan untuk sirup, panaskan
tambahkan gula (jika perlu didihkan hingga larut). BJ sirup yaitu 1,3
Tergantung sifat fisika dan kimia bahan obat, sirup dibuat dengan 4 cara, yaitu

1. Larutan/sirup dengan bantuan pemanasan
      (Komponen sirup tidak rusak atau menguap oleh pemanasan)
v  Gula + sirup dipanaskan sampai terbentuk larutan
v  Komponen lain yang tidak tahan panas, ditambahkan ke sirup panas, langsung didinginkan, tambahkan volume sesuai yang diinginkan
v  Untuk senyawa yang mudah menguap (alkohol, minyak atsiri) ditambahkan terakhir
v  Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat dan berwarna coklat

2. Larutan/sirup dengan bantuan pengadukan, tanpa pemanasan
      (untuk menghindari panas yang merangsang inverse sukrosa)
v  Pemanasan sebaiknya dihindari karena pemanasan akan menyebabkan terjadinya gula invert
v  Gula invert adalah gula yang terjadi karena penguraian sukrosa (pecah menjadi glukosa & fruktosa). Gula invert tidak dikehendaki dalam pembuatan sirup karena lebih encer sehingga mudah berjamur & berwarna tua (berbentuk karamel)
v  Untuk mencegah sirup berjamur (ditumbuhi mikroorganisme) ditambahkan bahan pengawet misalnya nipagin
v  Proses ini memakan waktu yang lebih lama tapi produknya mempunyai kestabilan yang maksimal. Contoh Sirup FerroSulfas

3. Penambahan sukrosa kedalam cairan obat/cairan yang diberi rasa
      (untuk cairan obat seperti tinktur/ekstrak c air)
v  Campuran tinktur/ekstrak kental dengan air kemudian biarkan terpisah kemudian saring
v  Filtrat diambil (cairan obat) kemudian tambahkan sukrosa kedalam sediaan sirup ini. Contoh : Sirup Sennae

4.Perkolasi sumber-sumber bahan obat/sukrosa 
            menggunakan alat perkulator. Contoh : Sirup Tolu Balsem, Sirup Ipecae 

Kelebihan dan Kekurangan Sirup 

Kelebihan
Lebih mudah ditelan daripada sediaan lain, sehingga banyak disukai anak-anak, bayi, maupun usia lanjut
Lebih mudah menutupi rasa & bau obat yang tidak enak dengan penambahan pemanis & pengaroma
Absorbsi obat lebih cepat karena telah berbentuk sediaan cair (tidak mengalami proses penghancuran/disintegrasi maupun pelarutan seperti pada tablet,kapsul, pil, dll)
Mengurangi resiko terjadinya iritasi lambung
Kekurangan
Larutan/air merupakan media ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme sehingga diperlukan pengawet dalam pembuatan
Ketepatan dosis tergantung kemampuan pasien dalam menakar obat
Stabilitas rendah dibanding sediaan pil,tablet,kapsul terutama untuk zat aktif yang mudah terhidrolisis
Bersifat voluminous, sehingga kurang menyenangkan untuk dibawa atau diangkut dan disimpan, lebih berat

1 comment: