SIRUP
Pengertian
Sirup•FI EDISI III
sediaan cair berupa larutan yang mengandung sukrosa. Kecuali dinyatakan lain kadar sukrosa tidak kurang dari 64% & tidak lebih dari 66%
•FI EDISI IV
Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi
Komponen Sirup
•ZAT AKTIF
Yaitu zat utama/zat berkhasiat dalam sediaan sirup
•PELARUT
Yaitu cairan yang dapat melarutkan zat aktif atau biasa disebut zat
pembawa
•PEMANIS
Yaitu ditambahkan untuk memberikan rasa manis pada sirup
•ZAT PENSTABIL
Yaitu untuk menjaga agar sirup dalam keadaan stabil
•PENGAWET
Yaitu untuk menjaga agar sirup tahan lama dan tetap stabil dalam penyimpanan
yang lama
Jenis-jenis
Sirup
•SIRUP SIMPLEKS
Mengandung 65%
gula dalam larutan nipagin 0,25% b/v
•SIRUP OBAT
Mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan da
digunakan untuk pengobatan
•SIRUP PEWANGI
Tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau zat penyedap lain.
Tujuan pengembangan sirup ini adalah untuk menutupi rasa tidak enak dan bau obat
yang tidak enak
Pembuatan Sirup
Kecuali
dinyatakan lain dibuat sebagai berikut : buat cairan untuk sirup, panaskan
tambahkan gula (jika perlu didihkan hingga larut). BJ sirup yaitu 1,3
Tergantung
sifat fisika dan kimia bahan obat, sirup dibuat dengan 4 cara, yaitu
1.
Larutan/sirup
dengan bantuan pemanasan
(Komponen sirup tidak rusak atau menguap
oleh pemanasan)
v Gula + sirup dipanaskan sampai terbentuk larutan
v Komponen lain yang tidak tahan panas, ditambahkan
ke sirup panas, langsung didinginkan, tambahkan volume sesuai yang diinginkan
v Untuk senyawa yang mudah menguap (alkohol, minyak
atsiri) ditambahkan terakhir
v Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat dan
berwarna coklat
2. Larutan/sirup
dengan bantuan pengadukan, tanpa pemanasan
(untuk menghindari
panas yang merangsang inverse sukrosa)
v Pemanasan sebaiknya dihindari karena pemanasan
akan menyebabkan terjadinya gula invert
v Gula invert adalah gula yang terjadi karena
penguraian sukrosa (pecah menjadi glukosa & fruktosa). Gula invert tidak
dikehendaki dalam pembuatan sirup karena lebih encer sehingga mudah berjamur
& berwarna tua (berbentuk karamel)
v Untuk mencegah sirup berjamur (ditumbuhi
mikroorganisme) ditambahkan bahan pengawet misalnya nipagin
v Proses ini memakan waktu yang lebih lama tapi
produknya mempunyai kestabilan yang maksimal. Contoh Sirup FerroSulfas
3. Penambahan
sukrosa kedalam cairan obat/cairan yang diberi rasa
(untuk cairan obat
seperti tinktur/ekstrak c air)
v Campuran tinktur/ekstrak kental dengan air
kemudian biarkan terpisah kemudian saring
v Filtrat diambil (cairan obat) kemudian tambahkan
sukrosa kedalam sediaan sirup ini. Contoh : Sirup Sennae
4.Perkolasi
sumber-sumber bahan obat/sukrosa
menggunakan alat perkulator. Contoh : Sirup Tolu Balsem, Sirup
Ipecae
Kelebihan
dan Kekurangan Sirup
•Kelebihan
•Lebih mudah ditelan daripada sediaan lain, sehingga banyak disukai anak-anak, bayi, maupun usia lanjut
•Lebih mudah menutupi rasa & bau obat yang tidak enak dengan penambahan pemanis & pengaroma
•Absorbsi obat lebih cepat karena telah berbentuk sediaan cair (tidak mengalami proses penghancuran/disintegrasi maupun pelarutan seperti pada tablet,kapsul, pil, dll)
•Mengurangi resiko terjadinya iritasi lambung
•Kekurangan
•Larutan/air merupakan media ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme sehingga diperlukan pengawet dalam pembuatan
•Ketepatan dosis tergantung kemampuan pasien dalam menakar obat
•Stabilitas rendah dibanding sediaan pil,tablet,kapsul terutama untuk zat aktif yang mudah terhidrolisis
•Bersifat voluminous, sehingga kurang menyenangkan untuk dibawa atau diangkut dan disimpan, lebih berat
dafar pustakanya mana ya kak
ReplyDelete